Proposal Penelitian : Perpustaaan-Pendidikan Pemakai



ANALISIS LAYANAN BIMBINGAN PEMUSTAKA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENELUSURAN INFORMASI

(Studi Deskriptif Kualitatif tentang Analisis Layanan Bimbingan Pemustaka dalam Meningkatkan Keterampilan Penulusuran  Informasi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Garut)

Diajukan Untuk Memenuhi Salahsatu Tugas Mata Kuliah Seminar Penelitian
Dosen:
Dr. Yosal Iriantara


Oleh:
REPI RUDIANSYAH
41033734141011


UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
BANDUNG
2017




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sebagai sumber informasi harus mampu memberikan informasi yang dibutuhkan bagi masyarakat luas atau pemustaka, dalam hal ini perpustakaan umum adalah salah satu sumber informasi terdekat yang dapat dimanfaat oleh masyarakat sebagai pengguna perpustakaan atau pemustaka. Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai Universitas Rakyat atau  Universitas Masyarakat yaitu  perpustakaan umum  merupakan lembaga pendidikan yang demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang  dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya. (Sutarno 2003 : 32).
Dari uraian diatas maka perpustakaan umum memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat tanpa memandang status sosial atau latar belakang masyarakat tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis layananan perpustakaan, salah satunya adalah jenis layananan bimbingan pemustaka atau pendidikan pemakai. Pendidikan pemakai atau layanan bimbingan pemustaka adalah layanan yang paling penting untuk mencapai suatu tujuan perpustakaan dimana layanan bimbingan pemustaka adalah untuk mendidik para pemakai perpustakaan agar dapat mengetahui sumber informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka dan dapat memanfaatkan atau menggunakan fasilitas diperpustakaan serta memudahkan pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi. Layanan bimbingan atau pendidikan pemakai secara umum menurut F. Rahayuningsih (2007: 92) :

Layanan bimbingan merupakan kegiatan yang paling penting dalam melaksanakan pengelolaan perpustakaan yang dirancang untuk mendidik pengguna agar mengetahui sumber informasi perpustakaan yang terdiri dari koleksi, fasilitas, dan jasa perpustakaan, mendidik pengguna dalam memanfaatkan sumber-sumber tersebut secara tepat, dan mendidik untuk menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab.

Layanan bimbingan menjadi layanan paling penting karena dengan layanan bimbingan pemustaka dapat menjadi pengguna pemustaka yang mandiri dan bertanggung jawab, karena dalam perpustakaan umum biasanya menggunakan system terbuka kepada pemustaka artinya pemustaka dapat dengan bebas memilih bahan koleksi yang disediakan oleh perpustakaan serta bermanfaat dalam meningkatkan minat baca, tapi dalam melaksanakan pelayanan dengan system terbuka seperti ini dapat menimbulkan penyalahgunaan koleksi oleh pemustaka. Maka dalam layanan bimbingan atau pendidikan pemakai mencakup materi yang diberikan kepada pemustaka oleh perpustakaan, secara umum materi yang diberikan dalam layanan bimbingan menurut Rahayu dan Kiemas (2011:5.13) sebagai berikut:
1.      Pengenalan gedung perpustakaan
2.      Pengenalan peraturan perpustakaan
3.      Pengenalan dasar sarana penelusuran informasi
4.      Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan
5.      Pengenalan terhadap penempatan koleksi

Kegiatan layanan bimbingan bagi pemustaka tentu berbeda dari setiap masing-masing perpustakaan baik dari bentuk dan metode pendidikan pemakai yang dilaksanakan oleh perpustakaan. Metode sendiri digunakan guna untuk mengefektipkan pendidikan pemakai kapada pemustaka agar pemustaka dapat mengerti serta paham mengenai penggunaan perpustakaan. Menurut Kosterman yang dikutip oleh Purnomo (2006 : 119) menyarankan bahwa suatu metode pengajaran harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.      Dapat mengkomunikasikan tujuan-tujuan yang telah dibuat.
2.      Dapat membuat seseorang tertarik untuk perhatian dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan.
3.      Dapat mendorong seseorang untuk ambil bagian dengan menolongnya untuk mempersiapkan pelajaran-pelajaran.
4.      Dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektifitas metode tersebut melalui indikator-indikator yang jelas.

Tujuan utama kegiatan bimbingan pemustaka/pemakai/pengguna perpustakaan adalah untuk meningkatkan kompetensi informasi pemustaka dalam memanfaatkan perpustakaan. Kompetensi dimaksud yaitu pemustaka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan guna memanfaatkan berbagai fasilitas di perpustakaan secara efektif.
Pentingnya kegiatan layanan bimbingan bagi pemustaka adalah untuk menjelaskan dan memperlihatkan bagaimana manfaat perpustakaan umum bagi pemustaka, agar pemustaka dapat memiliki kemampuan dalam mengakses atau menelusuri informasi yang ada diperpustakaan umum secara mandiri, tertib dan bertanggung jawab.
Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip (DISPUSIP) Kabupaten Garut merupakan pusat sumber informasi yang disediakan oleh pemerintah kabupaten Garut untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat luas terutama bagi masyarakat yang berada dikawasan kabupaten Garut, dalam memenuhi kebutuhan informasi DISPUSIP Kabupaten Garut, menyediakan informasi baik dalam bentuk cetak maupun non-cetak serta layanan internet bagi masyarakat sebagai pengguna atau pemustaka perpustakaan.
Dalam ruanglingkup DISPUSIP Kabupaten Garut yang ditujukan bagi masyarakat luas dengan memiliki latar belakang yang berbeda maka perpustakaan umum daerah kabupaten garut menyediakan kegiatan layanan bimbingan bagi pemustaka berupa menunjukan alat penelusuran informasi dan cara mengoperasikannya kepada pemustaka agar dapat mengakses atau menulusuri informasi diperpustakaan  secara mandiri, sehingga pemustaka dapat menemukan informasi sesuai dengan kebutuhannya serta dapat menfaatkan sumber daya yang berada di perpustakaan umum daerah kabupaten Garut.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik mengangkat masalah tersebut untuk dilakukan penelitin dengan judul “Analisis Layanan Bimbingan Pemustaka dalam Meningkatan Keterampilan Penelusuran Informasi”.

B.     Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
1.      Rumusan Masalah
Untuk mewujudkan pemustaka yang mandiri dan bertanggung jawab dalam penggunaan perpustakaan, maka perustakaan umum menyedikan kegiatan layanan bimbingan atau layanan pendidikan pemakai, layanan pendidikan pemakai mencakup: a) Materi pendidikan pemakai, b) metode pendidikan pemakai , c) Bentuk pendidikan pemakai yang diberikan kepada pemustaka dalam penggunaan perpustakaan.
Menurut F. Rahayuningsih (2007:92) Layanan bimbingan sendiri merupakan kegiatan  layanan untuk mendidik pengguna perpustakaan atau pemustaka dalam mengetahui sumber informasi yang berada diperpustakaan serta mendidik pemustaka agar menjadi pengguna yang mandiri dan bertanggungjawab.
2.      Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya masalah serta untuk memudahkan penelitian dalam mencapai tujuan yang diharapkan, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:
a.       Materi yang diberikan kepada pemustaka dalam melaksanakan layanan bimbingan
b.      Bentuk layanan bimbingan pemustaka oleh perpustakaan umum Kabupaten Garut dalam meningkatkan keterampilan penelusuran informasi pemustaka.
c.       Metode yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan pemustaka
d.      Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan pemustaka
e.       Dampak layanan bimbingan pemustaka dalam penelusuran informasi

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
a.       Untuk mendeskripsikan bentuk layanan bimbingan pemustaka oleh perpustakaan umum Kabupaten Garut dalam meningkatkan keterampilan penelusuran informasi pemustaka.
b.      Untuk mendeskripsikan materi yang diberikan kepada pemustaka dalam melaksanakan layanan bimbingan
c.       Untuk mendeskripsikan teknik yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan pemustaka
d.      Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan pemustaka
e.       Untuk mengetahui dampak layanan bimbingan pemustaka dalam penelusuran informasi
2.      Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti yang pada akhirnya dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat serta penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi intansi yang terkait.

D.    Asumsi dan Pertanyaan Penelitian
1.      Asumsi Penelitian
Layanan bimbingan merupakan kegiatan yang paling penting dalam melaksanakan pengelolaan perpustakaan yang dirancang untuk mendidik pengguna agar mengetahui sumber informasi perpustakaan yang terdiri dari koleksi, fasilitas, dan jasa perpustakaan, mendidik pengguna dalam memanfaatkan sumber-sumber tersebut secara tepat, dan mendidik untuk menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab. (F. Rahayuningsih 2007: 92).
2.      Pertanyaan Penelitian
a.       Bagaimana bentuk layanan bimbingan pemustaka oleh perpustakaan umum Kabupaten Garut dalam meningkatkan keterampilan penelusuran informasi pemustaka?
b.      Apa saja materi yang diberikan kepada pemustaka dalam melaksanakan layanan bimbingan di perpustakaan umum Kabupaten Garut?
c.       Bagaimana teknik yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan pemustaka di perpustakaan umum Kabupaten Garut?
d.      Apa saja kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan pemustaka di perpustakaan umum Kabupaten Garut?
e.       Bagaiman Dampak layanan bimbingan pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan umum Kabupaten Garut?

E.     Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian tidak terlepas dari suatu metode penelitian yang merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Didalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yitu suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran, ataupun kelas pariwisata pada masa sekarang, dengan pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang dimaksudkan untuk memahami suatu fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitia secara holistic dengan cara mendeskripsikan dengan format kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (meolong, 2007:6). Penddekatan kualitatif ini yaitu menggunakan fakta yang terjadi dilapangan yang berkaitan dengan masalah penelitian, penggunaan deskriptif adalah untuk mencari data, dengan melakukan wawancara, kemudian melakukan observasi atau pengamatan serta dokumentasi.

Comments

  1. The ultimate in-house shaving kit for any skin
    This kit is made from premium titanium dioxide, an active pigment titanium daith jewelry that titanium dive knife is produced head titanium tennis racket from ffxiv titanium nugget zinc, magnesium, manganate, and pungent free of titanium hair dye

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Proposal Permohonan Bantuan Pembangunan Masjid